jangkrik dan uang logam...

Post a Comment
Suatu hari, Purwo yang biasa tinggal di desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggunya. 
Kedua orang itu bertemu dan kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba Purwo berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?" Teman kotanya itu menoleh ke arahnya sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?" "Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya." Kata Purwo. 
Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gele­ngkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini ? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik ?" "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang." Jawab Purwo dan dia berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. 
Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Purwo memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali. Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengarkan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan,­ orang kota itu berkata kepada Purwo "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami." Purwo tersenyum dan kemudian menggeleng-gele­ngkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. 
Sekarang lihat, saya akan memperlihatkann­ya kepadamu!" Lalu, Purwo mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian Purwo memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan. Kata Purwo, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. 
Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bahwa bukan karena orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak... Alasannya adalah bahwa kita mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita memang selalu perhatikan." 

Renungan : 
Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak memohon pertolongan pada ALLAH, dan kita merasa DIA diam saja. 
Ketika membaca cerita ini kita jadi sadar, sebabnya bukan karena ALLAH tidak menjawab, tapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahan kita daripada fokus pada Allah dan pertolonganNYA. Kita memasang telinga agar ALLAH menjawab sesuai dengan keinginan dan permintaan kita, dan menolak suara ALLAH yang mengatakan bahwa Dia sebenarnya menyediakan jalan lain yang lebih baik ! " Baik menurut kita, belum tentu baik menurutNYA, tapi baik menurutNYA, pasti itulah yang terbaik buat kita, PERCAYALAH...."
ainuxs
catatan2 yang mungkin bermanfaat suatu hari nanti....

Related Posts

:

Subscribe Our Newsletter